BUSINESS MODEL CANVAS ENTREPRENUER FESTIVAL
BUSINESS MODEL CANVAS
ENTREPRENUER FESTIVAL
pertemuan 4
NAMA: RACHMADIANDRI HAWA
NIM: 12201484
PRODI: D3 SISTEM INFORMASI
Format Business Plan
1. Cover, dibuat Cover semenarik mungkin. Cover harus merepresentasikan karakter dari bisnis yang ada dalam business plan. Secara umum, salah satu fungsi Business Plan adalah sebagai proposal untuk bernegosiasi dengan pihak lain seperti Investor.
Cover harus terdiri atas:
❖ Logo, Logo akan merepresentasikan karakter bisnis dalam bentuk grafis. Konsultasi pada ahlinya akan memberikan kemungkinan tampilan logo yang lebih baik.
❖ Nama Bisnis, Nama Bisnis juga harus disebutkan dengan jelas. Penamaan, sebaiknya dibuat sesimple mungkin hingga lebih mudah diingat dan dilafalkan.
❖ Alamat Kontak, Alamat diperlukan untuk memberikan peluang bagi siapapun (calon investor untuk menghubungi, sekaligus memberikan pernyataan pada calon investor bahwa bisnis ini memiliki kantor yang jelas dan bisa dihubungi secara resmi.
2. BAB I : Overview
Berisi gambaran singkat tentang bisnis yang ada didalam Business Plan ini.
Overview terdiri atas:
❖ Business Background, Latar belakang mengapa bisnis ini (akan) didirikan. Atau bisa disebutkan mengapa ide bisnis ini muncul (untuk bisnis yg belum berjalan).
❖ Vision & Mission Statement, Visi (cita-cita yang ingin dicapai (jangka panjang) dan Misi (langkah-langkah yg ditempuh utk mencapai visi yg sudah ditetapkan).
❖ Product Description, Deskripsi singkat tentang produk (bisnis) diperlukan untuk memberikan penjelasan singkat pada calon investor tentang bisnis ini.
❖ Organization Structure, Struktur organisasi harus disebutkan hingga calon investor bisa melihat tingkat kemapanan pelaku bisnis ini secara organisasi, yang akan terlihat dari kejelasan struktur organisasi serta pengisian pos-pos dalam struktur organisasi sesuai dengan kapasitas dan tugas yang harus dikerjakan.
3. Business Model Canvas (BMC):
Panduan Lengkap Menyusun Rencana Bisnis
LANGKAH 1 (dari 10) : Customer Segments
Customer segments atau segmen konsumen yang ditarget merupakan hal terpenting yang harus bisa dijawab dari Business Model Canvas. Kebanyakan model bisnis tidak memberikan hasil yang diharapkan karena customer segment tidak dapat didefinisikan dengan jelas. Untuk dapat mengisi customer segment dengan jelas, hal berikut ini perlu diperhatikan:
1. Customer Segment Dimensions (Dimensi Segmen Konsumen)
Perhatikan apakah bisnis Anda menargetkan konsumen single atau multi-sided market? Maksud multi-sided market, misalnya Facebook yang memiliki model bisnis untuk melayani dua pihak : advertiser dan user. multi-sided market umumnya memiliki segmen tersendiri untuk setiap kategorinya.
2. Customer Characteristics (Karakteristik Konsumen)
Setelah memetakan dimensi segmen, maka selanjutnya adalah mendefinisikan karakter segmen di masing – masing dimensi tadi. Sebagai contoh, apabila kita memiliki segmen user, maka user yang karakteristiknya seperti apa? Beberapa pertimbangan untuk karakteristik, misalnya: Usia dan gender, Passion, habit, hobi, Tingkat penghasilan, Tingkat pendidikan, Target yang ingin dicapai, dan lain sebagainya...
3. Customer Problems / Needs (Masalah / Kebutuhan Konsumen)
Apa masalah yang dirasakan konsumen yang telah Anda petakan? Apa pain yang sedang ingin mereka sembuhkan? Apa target yang sedang ingin mereka kejar? Apa needs yang mereka perlukan untuk mencapai impian – impian mereka? Satu hal yang perlu Anda lakukan adalah mengurangi asumsi apa yang dibutuhkan konsumen dengan bertanya langsung kepada mereka. Buat pengamatan lapangan atau wawancara langsung agar Anda semakin dekat dengan konsumen Anda.
Output: Pada bagian ini Anda akan menghasilkan daftar target konsumen Anda berdasarkan segmen yang berbeda – beda, plus penjelasan detil tentang karakteristik masing – masing konsumen. Jika segmen Anda ada banyak, saya menyarankan untuk membuat prioritas dalam melayani konsumen. Coba tanyakan, “seandainya saya hanya bisa melayani 1 konsumen saja, siapakah yang ingin saya layani?”
Langkah 4 (dari 10) : Customer Relationship
• Bagian customer relationship diisi tentang bagaimana kita berinteraksi kepada konsumen setelah terjadi transaksi, untuk memastikan konsumen puas dengan value yang kita tawarkan sepanjang hingga akhir life cycle nya.
• Perusahaan penerbangan, misalnya setelah kita menggunakan jasa penerbangannya umumnya akan
ditawarkan berbagai email penawaran, memberikan membership khusus, yang apabila sudah mencakup beberapa poin akan mendapatkan benefit tertentu.
Output: penjelasan tentang bagaimana caranya organisasi menjalin hubungan dengan konsumen yang sudah ‘membeli’ value yang ditawarkan agar tercipta loyalitas atau transaksi kembali.
Langkah 5 (dari 10) : Revenue Stream
Revenue streams adalah pendapatan yang diterima oleh perusahaan atau organisasi yang berasal dari value proposition yang ditawarkan. Hal paling penting adalah harus terjadi koneksi yang clear antara revenue stream yang dihasilkan dari value proposition, dan customer segment mana yang membayar untuk hal tersebut.
Sebagai contoh, di bawah ini saya ambil dari BMC Signifiergames.com, di mana revenue streams berasal dari penjualan paket game dan buku untuk akademik, dan yang membayar adalah institusi pendidikan.
Langkah 6 (dari 10) : Key Activities
Untuk menciptakan value proposition yang lebih baik dan kompetitif, tentunya ada beragam aktivitas kunci untuk dapat menghasilkan value porposition sesuai dengan yang diharapkan. Aktivitas ini adalah aktivitas pokok yang apabila hilang atau tidak ada, maka value proposition yang kompetitif tidak dapat direalisasikan.
Sebagai contoh, SignifierGames.com mengajukan value proposition yaitu serious game berkualitas yang dikembangkan oleh expert di Universitas Indonesia, dan key activities yang diperlukan adalah game design & development. Contoh lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini,
Langkah 9 (dari 10) : Cost Structure
Cost structure adalah daftar biaya yang dikeluarkan oleh organisasi bisnis dalam rangka menciptakan value proposition kepada konsumen. Biasanya, cost structure ini ‘ditarik’ dari key activities. Beberapa pertanyaan penting untuk diajukan saat memetakan biaya:
Apakah biaya yang dikeluarkan dalam rangka menciptakan value?
Mana jenis biaya yang lebih banyak, fixed cost atau variable cost?
Jika bisnis diskala menjadi lebih besar, apakah peningkatannya linear, eksponensial, atau tetap?
Pemetaan struktur biaya perlu dilakukan dengan lebih hati – hati, karena sangat penting apabila organisasi bisnis ingin dibuat dalam skala yang lebih besar dari sebelumnya.
Output: Daftar elemen struktur biaya yang dikeluarkan untuk
membiayai key activities dalam menciptakan value proposition.
4. FINANCE
1. Business Preparation Budgets
Item-item yang harus ditampilkan:
• Fixed Cost meliputi: Sewa Tempat (jangka waktu ditentukan sendiri), Pembelian Peralatan, Renovasi Tempat Usaha, Perijinan
• Variabel Cost meliputi: Belanja Bahan baku dan stok, Upah Karyawan, Cost Production, marketing cost
2. Business Execution Budgets, Biaya untuk proses pembukaan bisnis, seperti launching (jika ada)
3. Break Event Point,
BEP Adalah ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal.
Tujuan BEP:
1.Mendesain spesifikasi produk
2.Menentukan harga jual persatuan
3.Menentukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian
4.Memaksimalkan jumlah produksi
5.Merencanakan laba yang diinginkan
(Kasmir, 2017:334)
Asumsi BEP
1. Biaya dalam menghitung BEP, hanya ada 2 biaya yang digunakan,
2. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya yang secara total tidak mengalami perubahan walopun ada perubahan volume produksi/penjualan dalam batas tertentu. contoh: gaji, bunga, sewa atau biaya kantor, penyusutan aktiva tetap, dll
3. Biaya variabel (variabel cost)
Biaya yang secara total berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi atau penjualan. contoh: biaya bahan baku, upah buruh, komisi penjualan, dll
4. Harga Jual
Dalam analisis BEP hanya digunakan satu harga jual atau harga barang atau di produksi
5. Tidak ada perubahan harga jual selama periode analisis dan ini sebenanry bertentangan dengan kondisi yang sesungguhnya
Komentar
Posting Komentar